Jiwa penaku menulis kisah bumiku yang miris
Dari senyum manis sampai hanya tinggal tangis
Lahanku telah ludes kini menjadi hutan beton
Lautku yang luas penuh dengan limbah berton-ton
Langitku yang segar kini diisi polusi karbon
Lalu taada yang sadar dan hanya menonton
Anggap ini hiburan tak peduli masa depan

Jika mimpiku menjadi nyata
Takkan ada yang benci hanya ada cinta
Jika mimpiku menjadi nyata
Takkan jatuh lagi air mata

Kekayaan kami yang melimpah
Bukan uang dan hektaran tanah
Tapi hari bersih tanpa tersentuh
Seperti batu putih dipinggiran Ka’bah
Saat masih jernih dan belum berubah
Ternodai lupa dan juga salah
Milik makhluk yang pada hawa nafsu dia tunduk

#Written by M.Fahmi Idris (220607110052)
#Malang, 08 Oktober 2022


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *