Tetesan darah itu masih ada,
disetiap ujung meja dan pecahan kaca,
terulang bayang dera yang mengerang,
aku hilang, istana ini rusak,
ku terbelenggu ego,
bagai makan buah simalakama,
langit pun turut bersandiwara,
menutupi ratapan tangis dalam dekapannya,
meneriakkan segala belenggu dan mengalirkannya menuju muara tak berujung,
aku ingin mengadu pada angin,
berhembus lepas menuju bumantara tak terbatas,
mereka hanya bisa berbicara tanpa tau bagaimana rasanya,
konflik tak berkesudahan membuat kepiluan ini semakin sekarat,
lara mara kini kian menjadi melankolia,
Hati ini berteriak, namun tak bersuara,
Tuhan…
Bolehkah ku menyerah?

#Written by Tiara Aulia Agustin(200607110023)
#Malang, 04 November 2022


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *