LIS-UIN Malang – (22/09/2022) Lembaga pendidikan tinggi, sekolah tinggi ataupun universitas merupakan salah satu pendidikan formal yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Pendidikan tinggi memiliki peran sentral didalam menyiapkan generasi yang unggul sehingga mampu bersaing ditengah persaingan global yang semakin ketat. Sehingga diperlukan adanya kesiapan-kesiapan baik dari segi sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia yang perlu dipersiapkan sebaik mungkin. Adanya proses pemantauan dan pengawasan oleh pihak-pihak terkait diperlukan guna memaksimalkan sarana fasilitas maupun sumber daya yang sudah ada serta pengembangan bagi unsur-unsur yang diperlukan untuk dikembangkan. Pelaksanaan kegiatan AMI (Audit Mutu Internal) yang dilaksanakan di program studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi dilakukan oleh pihak LPM (Lembaga Penjaminan Mutu) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh pihak LPM sebagai upaya melaksanakan fungsi pemnatauan, pengawasan pada lingkungan sivitas akademika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang meliputi UPT (Unit Pelaksana Teknis), perkantoran/lembaga, fakultas, dan program studi. Kegiatan dilakukan selama kurang lebih 3 jam mulai pukul 13.00 – 16.00 WIB dengan melibatkan kepala program studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi yaitu Dr. Ir. Mokhammad Amin Hariyadi, MT. dan beberapa perwakilan dosen dan staf program studi. Selama proses audit berlangsung dilakukan komunikasi santai walaupun formal melalui tanya jawab seputar indikator-indikator pertanyaan yang sudah disiapkan oleh pihak LPM yang pada kesempatan ini dilakukan oleh Ibu Siti Ma’rifatul Hasanah, M.Pd, dan Dr. Ma’rifatul Munjiah, M.Pd.. Berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh pihak LPM di program studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi diperoleh bebrapa temuan penting berdasarkan pada data yang diperoleh dan hasil wawancara kepada pihak program studi. Pertama jumlah mahasiswa yang lulus yang masih minim dibanding dengan jumlah angkatan dengan prosesntase 20%, hal tersebut diakibatkan jumlah bobot SKS mata kuliah yang terlalu besar khususnya mata kuliah umum universitas faktor ini yang disinyalir menjadi penyebab dari rendahnya prosentase lulusan tersebut. Akibat dari hal tersebut yang terjadi adalah sekitar 80% mahasiswa terlambat menyelesaikan tugas akhir sehingga direkomendasikan untuk melakukan perubahan sistem pemasaran mata kuliah. Kedua yaitu hasil dari PKM dan penelitian belum dimasukkan dalam daftar referensi dan rujukan di RPS, sehingga belum terintegrasi dengan pembelajaran secara langsung, hal tersebut disinyalir disebabkan oleh belum terdapat sosialisasi bahwa hasil penelitian dan PKM diintegrasikan secara langsung dengan menjadi bahan rujukan di dalam RPS. Hal tersebut berakibat mahasiswa masih sangat rendah bahkan cenderung belum mensitasi hasil penelitian dan PKM dosen, sehingga dari hal tersebiut diremonedasikan program studi harus segera mensosialisasikan bahwa hasil penelitian dan PKM diintegrasikan secara langsung dalam pembelajaran dengan menjadikan sebagai bahan rujukan di RPS. Ketiga yaitu mengenai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang masih dalam bentuk draft dengan kata lain belum disahkan secara formal dikarenakan SOP masih sebatas draf, maka SOP masih banyak yang belum update masih berupa prosedur lama karena memang belum terdapat koordinasi dan revisi. Akibat dari SOP yang masih sebatas draf maka belum semua SOP disosialisasikan dan diimplementasikan kepada pihak-pihak terkait. Berangkan dari hal tersebut direkomenadikan bahwa pihak program studi perlu melakukan koordinasi dengan UUPS dan LPM terkait implementasi SOP tersebut. Harapan kedepan dari beberapa poin temuan dari pihak LPM untuk bisa segera tertangani dengan baik demi perbaikan dan kemajuan program studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. (Niz)